Gerakan Ciliwung Bersih yang bekerja sama dengan PAM Jaya, PAL Jaya, Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Aetra, PALYJA, STT PLN, dan Indofood mengadakan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Air Dunia 2017 (22/03). Serangkaian kegiatan meliputi penandatanganan MoU antara Universitas Bakrie dengan Gerakan Ciliwung Bersih, festival daur ulang, talkshow dan diskusi, penanaman pohon, serta pameran hari air dunia 2017.
Universitas Bakrie diwakili oleh Kepala Lembaga Pengadbian kepada Masyarakat, Ketua Program Studi Teknik Sipil, Ketua Program Studi Teknik Lingkungan dan Mahasiswa. Kegiatan yang dilaksanakan di SPA Krukut PAM Jaya, Jl. TB Simatupang Cilandak Timur, Jakarta Selatan bertemakan ”Air dan Air Limbah”, tema tersebut sejalan dengan penggunaan air bersih yang signifikan di Jakarta sedangkan air baku yang berasal dari sungai-sungai yang ada di Jakarta hanya 4%, sisanya 81% dari Waduk Jatiluhur, dan 15% dari Tanggerang. Hal tersebut dikarenakan kualitas air sungai di Jakarta yang masih buruk.
Gerakan Ciliwung Bersih didirikan sejak tahun 1989 yang bertujuan untuk menjadikan sungai Ciliwung sebagai air baku untuk air minum, sehingga Jakarta tidak harus mengambil air baku dari Waduk Jatiluhur maupun Tanggerang. Menurut Ibu Feni Susanti selaku Ketua Gerakan Ciliwung Bersih dan Ketua Pelaksana Hari Air Dunia 2017, saat ini kondisi sungai Ciliwung membaik dibuktikan dengan adanya biota-biota langka yang hidup kembali di sungai Ciliwung dan untuk kedepannya Gerakan Ciliwung Bersih akan menjadi Gerakan Teluk Jakarta Bersih.
Menurut Direktur Utama PAM Jaya, Bapak Erlan Hidayat, PAM Jaya telah melakukan aksi nyata melalui pendidikan yitu Yayasan Pendidikan Islam PAM Jaya yang bertujuan untuk memajukan pemahaman anak-anak tentang pentingnya air bersih dan rencananya SPA Krukut PAM Jaya akan dibangun instalasi terindegrasi yang dapat mengolah air bersih serta air limbah.
Menurut Direktur Utama PDPAL Jaya, Bapak Subekti, 90% air yang telah dikonsumsi merupakan air limbah, di Jakarta sendiri luas wilayah yang dilayani oleh sistem perpipaan untuk pembuangan air limbah hanya yaitu 10 juta m2, sedangkan sisanya dilayani melalui sistem non perpipaan seperti sedot tinja. Untuk proses pengolahan sistem non perpipaan terdapat dua tempat yaitu di Duri Kosambi untuk pelayanan bagian Barat dan di Pulo Gebang untuk pelayanan di Jakarta bagian Timur. Kebanyakan septik tank di Jakarta menggunakan sistem Cubluk yang dapat mengakibatkan tercemarnya air tanah di Jakarta dibuktikan dengan 50% air tanah di Jakarta terkontaminasi oleh bakteri E.Coli.
Direktur Jendral DAS Hutan Lindung KLHK, Bapak Hilman Nugroho, dalam sambutan ini, beliau menyampaikan beberapa point penting, yaitu :
a. Manusia butuh air, 80% tubuh kita terdiri dari air.
b. Syarat air yang sehat, yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
c. Kunci air sungai sehat, yaitu kualitas air harus baik, tak cukup kualitasnya tetapi harus kontinyu kualitasnya, dan kuantitas air sungai harus normal.
Beliau memberikan catatan untuk Hari Air Dunia 2017 ini, yaitu :
a. Jangan biarkan air huan mengalir ke selokan, jatuhkan dahulu ke halaman rumah.
b. Setiap rumah harus menyediakan sumur resapan
c. Kurangi dalam penggunaan aspal
d. Biasakan hidup bersih
e. Mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Beliau juga menyampaikan jika satu orang harus menanam 25 pohon selama dia hidup didunia. Kalau air sampai di hilir, tak akan menjamin itu baik apabila hulunya tidak terjaga dengan baik