Video conference dialogue ini bertujuan untuk menilai isu-isu yang berpotensi perlu ditanggulangi oleh ASEAN Ministerial Meeting (AMM). Sejalan dengan para Menteri Luar Negeri dari anggota ASEAN yang akan bertemu di Phnom Penh, Kamboja, isu mengenai blok regional sekarang dihadapkan dengan masalah yang mungkin menantang relevansi dan sentralitas ASEAN.

Sengketa teritorial di Laut Cina Selatan tetap menjadi masalah keamanan kunci yang memiliki implikasi yang luas untuk Asia Tenggara. Dalam upaya untuk membentuk sebuah wadah yang bertujuan mengatasi masalah Laut Cina Selatan, ASEAN telah mencoba untuk datang dalam penyusunan kode etik yang sesuai dengan hukum. Namun, anggota ASEAN tetap terbagi atas apakah akan mengizinkan China untuk berpartisipasi dalam penyusunan kode etik yang diusulkan. Video conference dialogue ini melibatkan beberapa pakar ahli, Chief Economist Bakrie & Brothers Mr. Kahlil Rowter, Mr. Prabowo, Director Strategic Asia dan tidak hanya itu, terdapat juga Ambassador Barry Desker, Dean RSIS serta Prof. Mely Anthony-Caballero, Director of External Relations. ASEAN Secretariat Mr. Rodolfo Severino, Head, ASEAN Studies Center, ISEAS, Singapore Prof. Ralf Emmers, RSIS yang dilakukan secara video conference. Pembahasan yang berlangsung di Ruang 6, Kampus Universitas Bakrie pada tanggal 9 Juli 2012 mengenai bagaimana mungkin ASEAN mempertahankan sentralitas untuk menghindari diperas oleh dua raksasa dan penilaian kemajuan dan keterbatasan rencana dan tindakan yang dilakukan secara kolektif oleh ASEAN dan individu oleh para anggotanya untuk membentuk komunitas ekonomi memiliki ketertarikan tersendiri dari kalangan mahasiswa maupun para tamu undangan yang hadir.