Belum lama mengukir prestasi di ajang Nanyang Technological University di Singapura dan Padjadjaran Model United Nations 2015, Bakrie Model United Nations Club yang berada di bawah nauangan English Community Universitas Bakrie,

kembali menorehkan prestasi yang sangat membanggakan lewat ajang Java Model United Nations 2015. Diwakili oleh 2 orang pejuang tangguh; Mochammad Dimas Andra Saputra (Teknik Industri 2013) dan Oktafia Rachmawati Putri (Ilmu Politik 2012), Bakrie Model United Nations Club berhasil membawa pulang 3 penghargaan sekaligus di ajang nasional yang bergengsi ini. Penghargaan yang diraih adalah Best Delegate (1st Best Position) dan Best Position Paper (Best Pre-Essay) oleh Mochammad Dimas Andra Saputra di council / dewan United Nations Disarmament Institute for Research (UNIDIR) mewakili USA serta Best Delegate (1st Best Position) yang juga diraih oleh Oktafia Rachmawati Putri di council / dewan Organization of Islamic Conference (OIC) mewakili negara Iraq.

Java Model United Nations  (Java MUN) adalah kompetisi Model United Nations yang diadakan oleh International Studies Club (ISC) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 18 s.d. 21 Mei 2015 di Great Western Hotel, Serpong.  Tema yang  diusung pada Java MUN tahun ini adalah “Global Energy Efficiency Improvement in Pursuing Economic Development and Collective Security”. Dengan tema tersebut, Java MUN menyajikan pengalaman Model UN yang luar biasa dan menggambarkan jiwa diplomasi yang di disain untuk mendorong kesamaan hak dalam mengemukakan pendapat pada setiap delegasi. Java MUN 2015 tidak hanya diikuti oleh delegasi dari berbagai Universitas di Indonesia saja namun juga delegasi Bangladesh ikut menyemarakkan ajang ini sebagai peserta dan juri. 

 Dalam Java MUN 2015, Dimas melalui council UNIDIR membicarakan tentang Multilarisasi Siklus Pengolahan Nuklir dan cara yang dapat digunakan untuk menindaklanjuti pemakaian nuklir. Selain harus dapat menawarkan solusi-solusi baru, Dimas juga dituntut untuk dapat bekerja sama dengan peserta lain agar solusi yang ditawarkan dapat diterima disetiap negara. Sedangkan Okta pada council OIC membicarakan tentang pencegahan potensi sumber daya alam yang belakangan ini sering diambil alih oleh para extremist (seperti teroris). Pencegahan yang dilakukan juga berkaitan dengan adanya Boko Haram dan ISIS.

 Perjuangan kedua delegasi dari Bakrie ternyata menuai hasil yang membanggakan; diakhir sesi ternyata Dimas dan Okta dinobatkan menjadi juara 1 dan selain itu Dimas juga meraih penghargaan essay terbaik (Best Position Paper).

Penghargaan demi penghargaan yang dimenangkan Bakrie MUN semakin membuktikan eksistensi para mahasiswa Universitas Bakrei dalam ajang kompetisi internasional. Semoga Bakrie MUN Club tetap berjaya dan terus mengukir prestasi yang membanggakan seluruh civitas Universitas Bakrie.