Jakarta (23/6) Mahasiswa teknik industri Universitas Bakrie ternyata bukan hanya sekedar jago kandang. S Hanny Lismora Idrus (Teknik Industri 2011), Moch Dimas Andra Saputra (Teknik Industri 2013) dan Keval Priapratama (Teknik Industri 2011) adalah mahasiswa teknik industri yang sekarang tengah melebarkan sayap di dunia Model United Nations.

Siapa sangka, ketiga mahasiswa teknik industri ini berhasil meraih prestasi mereka pada dunia MUN. Model United Nations merupakan suatu simulasi sidang PBB yang diadakan dalam bentuk kompetisi, setiap peserta akan berperan sebagai delegasi dari sebuah negara dan menjadi bagi anda risalah satu dewan PBB. Dewan PBB yang ada pada perlombaan MUN kali ini adalah : United Nations Conference on the Environment and Development (UNCED), United Nations Childern’s Fund (UNICEF), United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), World Health Organization (WHO), United Nations Women (UN-Women) dan United Nations World Food Program (UN-WFP).

Lomba yang mereka ikuti kali ini adalah Jakarta Model United Nations 2014 (JMUN) yang diadakan oleh Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS).Perlobaan ini berlangsung darit anggal 23 Juni 2014 sampai dengan 26 Juni 2014 di Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI). Jakarta MUN adalah lomba bertaraf internasional, karena yang mengikuti perlombaan kali ini bukan hanya anak SMA dan mahasiswa local tetapi juga ada siswa dan mahasiswa yang berasal dari mancanegara. Dalam Jakarta MUN 2014, mahasiswa teknik industry Universitas Bakrie bersama lima orang lainnya mewakili Bakrie Model United Nations Club di bawah naungan English Community Universitas Bakrie menjalani perannya masing masing sebagai delegasi di setiap dewan PBB yang mereka dapatkan.

 

 

Hanny (TI 2011) berperan sebagai delegasi negara Russian Federation dalam dewan WHO (World Health Organization), Dimas (TI 2013) berperan sebagai delegasi negara Bangladesh dalam dewan UN-Women (United Nations Women), dan Keval (TI 2011) menjalankan tugasnya sebagai board of director atau juri dan moderator pada dewan WHO. Dalam mengikuti perlombaan ini, Hanny dan Dimas selalu berusaha menerapkan ilmu teknik industri yang sudah mereka dapatkan dalam perlombaan mereka. Ilmu teknik industri ternyata bukan hanya untuk diterapkan pada bidang kantoran atau manufaktur, bahkan bidang Model United Nations yang seharusnya menjadi fokus jurusan hubungan internasional dapat menerapkan ilmu teknik industri.

Alhasil, perlombaan ini membawa pulang banyak prestasi. Hanny (TI 2011) di dalam dewan WHO mendapatkan predikat sebagai The Most Outstanding Delegate (2nd Position) dan Best Position Paper (Essay pre-conference terbaik), sedangkan Dimas (TI 2013) di dalam dewan UN-Women mendapatkan predikat sebagai The Most Outstanding Delegate (2nd Position). Selain itu, pada Jakarta MUN tahun 2013, Keval (TI 2011) juga pernah meraih predikat sebagai Honorable Mention pada council WHO dan pada Java MUN tahun 2014, Keval juga meraih predikat sebagai The Most Outstanding Delegate pada council OIC (Organization of Islamic Conference).
Dengan adanya hal ini, dibuktikan bahwa ternyata mahasiswa teknik industri bukan hanya mahasiswa yang jago kandang.