MANSION (Management Smart Discussion) merupakan rangkaian dari acara MAGSTORM (Management Brainstorming) 2018. MANSION diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM).
MANSION bertujuan untuk memberikan edukasi seputar digital marketing dan industri kreatif kepada siswa dan siswi SMA dan SMK. MANSION merupakan pembekalan untuk penyeleksian peserta yang akan mengikuti DIGTION (Digital Marketing Competition) pada bulan Maret 2018 yang akan memperebutkan hadiah Rp 15.000.000. Pada sesi 1, talkshow yang dimoderatori oleh Indah Kurniasari, mahasiswa Manajemen angkatan 2014 ini menghadirkan Aryo Moedanton, alumni Universitas Bakrie angkatan 2010 yang merupakan founder anakmuda.net, dan Reza Pahlevi, yang merupakan President of ASK FM, serta founder dan designer Teepography Cloth Jakarta.
Reza Pahlevi memaparkan bagaimana cara memasarkan produk dengan cara yang menarik. Yang pertama bisa dengan menggunakan bahasa dan packaging yang menarik, seperti baliho GO-JEK yang ditempatkan di perempatan Kuningan, walaupun isinya cuma tulisan tapi orang-orang yang terkena macet parah di sekitar daerah tersebut menjadi tertarik untuk memperhatikan, memfoto, lalu menyebarkannya ke media sosial. Lalu yang kedua bisa dengan me-mention public figure, seperti akun Twitter Ditjen Pajak yang me-mention Raffi Ahmad untuk mendaftarkan pajak mobil mewahnya. Dan yang ketiga, memasarkan produk dengan menggunakan media sosial seperti Instagram, Twitter, atau Youtube. Perlu diingat pula segmentasi dari masing-masing media sosial. Instagram biasanya digunakan untuk menyasar konsumen dari generasi milenial, karena biasanya mereka lebih suka melihat konten visual dibandingkan teks. Sementara Twitter biasan digunakan untuk menyasar konsumen yang berusia 25 tahun ke atas, dan lebih banyak digunakan untuk membahas politik biasanya. Dan Youtube adalah media sosial yang paling mahal, karena merupakan channel berbayar.
Aryo Moedanton juga membahas mengenai bagaimana mengemas dan memasarkan budaya Indonesia dengan cara yang menarik, sesuai dengan tema MANSION kali ini. Banyak budaya yang menarik di Indoneisa, yang sebenarnya dengan digital marketing, bisa lebih dikenal oleh dunia. Seperti contohnya kepulauan Raja Ampat, yang sebenarnya sudah sangat bagus, tapi karena mahalnya biaya akomodasi ke sana, jumlah wisatawan yang bekunjung ke sana menjadi tidak terlalu banyak. Lalu ada juga budaya Indonesia yang kurang terekspos, seperti karapan sapi dari Madura, padahal budaya tersebut sangat menarik.
Aryo Moedanton juga memaparkan mengenai tantangan mendirikan start-up. Aryo memberikan tips kepada para peserta yang kelak ingin mendirikan sebuah start-up, agar mereka membuat produk yang tidak mudah ditiru, lalu coba tawarkan produk mereka ke orang asing dan carilah tim yang solid, karena dunia start-up adalah dunia yang keras. Selanjutnya Reza Pahlevi juga menambahkan agar kita bisa berjiwa entrepreneurship, terlebih dahulu carilah sebuah permasalahan, lalu munculkan start-up sebagai solusinya.
Pada sesi 2, menghadirkan Naluri Bella W. (Alumni Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia Kementeian Luar Negeri Republik Indonesia) dan Aliza Gunado (Aktivis Kebangsaan dan Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI).
Setelah selesai talkshow, selanjutnya ada sesi workshop. Peserta dibagi menjadi dua belas kelompok, yang dipandu oleh masing-masing Liaison Officer (LO). LO-nya sendiri merupakan para anggota Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM). Para peserta juga mendapatkan pengarahan dari Dyama Khazim S. (Corporate Communication Manager at Growinc Group Indonesia) dan Holila Hatta (Dosen Marketing Universitas Bakrie). Setiap kelompok ditugaskan untuk mem-branding suatu produk dan mempresentasikannya. Penjurian dilakukan oleh Dyama dan Holila, dan di akhir acara yang menjadi pemenangnya adalah peserta dengan ide bisnis “Getuk Jangan”.