Jakarta, Juli 2024 – Identitas merek suatu perusahaan menjadi bagian krusial dalam memenangkan posisi kompetisi di benak konsumen. Bagi perusahaan yang bergerak di industri layanan konsumen (jasa), identitas merek harus tercermin dalam perilaku kerja karyawannya agar konsumen memiliki pengalaman yang positif tentang merek tersebut.

Ananda Fortunisa, S.E., M.Si, salah satu dosen tetap dari Prodi Manajemen, berkolaborasi bersama dengan dosen lainnya, Ir. Aurino Rilman Djamaris, M.M, Mirana Hanathasia, S.Sos., M.MediaPrac., CSRA., dan Dita Nurmadewi, S.Kom., M.Kom., pada tahun 2024 ini telah lolos hibah dana riset yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI dengan skema penelitian terapan dan luaran dalam bentuk paten dashboard alat ukur konsistensi perilaku karyawan pada merek.

Tim peneliti telah melakukan serangkaian diskusi melihat pentingnya sebuah perusahaan memiliki alat digital yang inovatif untuk mengukur kesenjangan konsistensi perilaku karyawan pada merek perusahaan, agar tata kelola sumber daya manusia perusahaan dapat melihat peta perilaku karyawannya mulai dari proses perekrutan hingga pengembangan, dengan membandingkan personal values dengan brand values.

Dashboard yang dipatenkan ini (Patent Dashboard) merupakan alat ukur digital yang dirancang untuk mengidentifikasi dan menganalisis kesenjangan antara perilaku karyawan dan nilai-nilai merek perusahaan. Dashboard ini memberikan pandangan komprehensif tentang bagaimana karyawan mematuhi dan mencerminkan identitas merek dalam aktivitas sehari-hari.

Dengan melibatkan beberapa mahasiswa dalam penelitian ini, Ibu Ananda berharap temuan ini dapat dilanjutkan secara akademis dan digunakan oleh mitra. PT Telkom Indonesia, Tbk dan XL Axiata, sebagai dua perusahaan mitra, akan menjadi yang pertama mendapatkan prioritas penggunaan hasil penelitian ini.

Riset ini memiliki keunggulan dengan menghasilkan teknologi digital untuk mengukur kesenjangan perilaku kerja karyawan terhadap identitas merek, sehingga konsisten dengan nilai-nilai merek perusahaan. Riset sebelumnya telah mengungkap berbagai faktor yang mempengaruhi konsistensi ini, namun belum ada yang menghasilkan alat ukur digital. Dengan adanya digitalisasi ini, Ibu Ananda beserta tim berharap perusahaan akan mendapatkan analisa terintegrasi dalam sistem komunikasi, tata kelola manajemen SDM, budaya organisasi, dan kepemimpinan.