Jakarta (29/4)-Universitas Bakrie bekerjasama dengan Bakrie Strategic Solutions menyelenggarakan acara "CEO Talks" yang menghadirkan Direktur Utama CEO Bakrie Swasakti Utama Sri Hascaryo sebagai pembicara dari sisi praktisi dan M. Taufiq Amir, Ph.D, Ketua Program Studi Manajemen dari sisi akademisi.

Bertempat di Ruang 8 Universitas Bakrie, Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS) Dr. Dudi Rudianto, SE, Ms.i. dalam sambutannya mengatakan "Acara CEO Talks akan dihadirkan secara reguler untuk memperlihatkan kedekatan antara UB dengan KUB (Industry Linked) sesuai dengan tagline UB 'Experience The Real Things'.

Sementara itu dalam paparannya Pak Taufiq Amir mengungkap topik intrapreneur yang ditulis dalam bukunya yang berjudul Intrapreneurship dan Bisnis 'Corporate Entrepreneurship & Innovation'. Entrepreneur dan karyawan memiliki kompetensi yang sama untuk berkembang dengan mengombinasikan sumber daya, kreativitas, pengembangan kecakapan intrapreneur dan intrapreneur yang resilience.

Sri Hascaryo yang akrab dipanggil Pak Yoyo, menceritakan sejarah Grup Bakrie, dari masa sebelum krisis moneter hingga saat ini, beliau menjelaskan bagi grup Bakrie yang dinamikanya tinggi, harusnya bergantung pada orang bukan pada sistem, beliau menambahkan Bakrieland Integrated Property Company membuat perusahaan-perusahaan kecil di bawah BSU yang bisa mensupport dirinya sendiri hal ini untuk mengantisipasi beberapa keadaan policy di Indonesia yang belum menguntungkan pihak pengusaha.

Grup Bakrie memberikan keleluasaan karyawan untuk mendirikan perusahaan. Filosofinya adalah KUB harus bermanfaat bagi orang banyak, prinsipnya transparansi dan bersikap adil. Harus memiliki independensi. Kita harus memberikan kontribusi pada perusahaan. Inilah pentingnya integritas.

"Karena sebaik-baiknya sistem, perusahaan juga bergantung pada kualitas SDM, oleh karena itu berikan kepercayaan, meskipun tetap harus dimonitoring, dilihat dari kompetensinya. Yang terpenting dalam membangun karir juga adalah membangun networking, akses dan pertemanan ditambah dengan kode etik profesionalisme itu akan terwujud dengan sendirinya." tambahnya lagi.

Tantangan terberat adalah membuat perusahaan tetap berjalan, tetap bertahan di tengah krisis, atau bahkan membuat perusahaan tersebut berkembang pesat yang berujung pada penambahan capital, karena meskipun kita mengalami kegagalan, kita sudah melakukan yang terbaik. Sementara itu Pak Taufik menambahkan setiap masing-masing orang sangat berbeda, tiap tipikal berbeda, tergantung situasi dan kondisinya dan resources mana yang bisa di capitalized.

Pada kesempatan tersebut diberikan juga beasiswa untuk mahasiswa terbaik oleh PT Bakrie Swasakti Utama kepada dua calon mahasiswa Universitas Bakrie yang masing-masing mewakili baik dari jalur prestasi akademik dan non akademik, yaitu beasiswa khusus atlit.