Pada bulan Juli sampai September 2015, mahasiswa Teknik Lingkungan (TLK) Universitas Bakrie angkatan 2012 melakukan Program Kerja Praktik (KP) di berbagai perusahaan ataupun institusi di Indonesia selama dua bulan penuh. Program ini merupakan bagian dari mata kuliah Kerja Praktik yang diambil di semester 7. Di penghujung semester 7 pada tahun ajaran 2015/2016, tepatnya pada bulan November dan Desember 2015, mahasiswa TLK angkatan 2012 mempresentasikan hasil KP yang telah mereka kerjakan kepada civitas akademika di Universitas Bakrie.


Seminar presentasi KP kali ini terbagi menjadi 3 sesi. Pada sesi pertama, Hesli Oktavia dan Vicki Khaerudinsyah mempresentasikan KP mereka kepada seluruh angkatan TLK beserta dosen. Pada sesi kedua, presenternya adalah Rahmi Ramidan dan pada sesi ketiga adalah Rabiyanti. Pada seminar KP kali Vicki dan Rahmi berkesempatan mendapatkan termpat KP yang sama yaitu di Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KL2) atau yang dahulu disebut PUSARPEDAL. P3KL2 ini berlokasi di Serpong, Tangerang. Disana, Vicki dan Rahmi bertugas untuk mengukur kebisingan dan kalibrasi alat. Pengukuran kebisingan ini dapat bebentuk pengukuran kebisingan pesawat, kendaraan bermotor, lingkungan, kereta api, dan industri dengan menggunakan alat pengukur kebisingan yaitu Noise Monitoring Terminal, Sound Intensity, dan Bypass Noise System. Disana pula mereka tidak hanya bertugas mengukur kebisingan saja, namun juga bertugas untuk mengkalibrasi alat dan membobotkanan frekuensi.

Mahasiswa selanjutnya adalah Hesli oktavia. Pada kerja praktiknya, Hesli mendapatkan kesempatan di PT Kaltim Prima Coal (PT KPC), yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara. PT KPC berlokasi di Sangatta, Kalimantan Timur. Disana, Hesli bekerja selama 12 jam yaitu dari pukul 6 pagi hingga 6 malam. Aktivitas penambangan dan rehabilitasi lahan pasca tambang biasanya akan mengakibatkan terjadinya perubahan struktur batuan yang diikuti dengan perubahan kualitas ?sika dan kimia tanah serta air di sekitarnya. Hal ini terjadi akibat adanya pelarutan batuan dan proses oksidasi dari material sisa penambangan yang akan menghasilkan air asam tambang (AAT) dengan pH rendah yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi lingkungan dan dapat mengakibatkan tercemarnya air tanah dan berkurangnya kesuburan tanah. Untuk itu, KPC melaksanakan upaya preventif dalam pengelolaan batuan asam melalui klasifikasi dan pemisahan batuan penutup dan desain pengelolaan air asam tambang. Di PT KPC ini, Hesli berkesempatan terlibat dalam proyek pengelolaan air asam tambang di PT KPC, bekerja sama dengan para tenaga ahli dan pegawai PT KPC. Selama KP, Hesli meneliti mengenai karakteristik air asam tambang dan alternatif pengolahannya. Hasil penelitian pendahuluan Hesli saat KP akhirnya dijadikan dasar penelitian untuk Tugas Akhir (TA) Hesli di PT KPC bulan Januari 2016.

Pada sesi ketiga, Rabiyanti yang akrab disapa Abi membagikan pengalamannya saat berkesempatan KP di  PT Indonesia Chemical Alumina (ICA). ICA merupakan anak perusahaan dari PT Aneka Tambang (ANTAM) yang berlokasi di Tayan, Kalimantan Barat. Abi menangani beberapa proyek lingkungan selama proses KP di PT ICA. Salah satu proyek yang Abi kerjakan adalah proyek pembangunan lahan basah (wetland). Pada proyek ini, Abi mencoba mencari tanaman dan media yang sesuai untuk proses wetland untuk air limbah PT ICA. Selain itu, sama seperti Hesli, Abi juga ikut dalam proyek pengelolaan air asam tambang di PT ICA. Secara berkala, kolam penampungan untuk air asam tambang di PT ICA dipantau untuk memastikan kualitas limbah agar sesuai dengan standar yang ditetapkan Pemerintah.

 

Ditulis oleh:

Rizky Revisal

Teknik Lingkungan 2015