OASIS 2015 merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Bakrie (HMTL-UB).

Rangkaian OASIS ini merupakan acara tahunan HMTL-UB. Setiap tahunnya, OASIS diselenggarakan dengan tema yang bereda-beda. Kali ini, OASIS diselenggarakan dalam bentuk seminar dengan tema “ Environment Love Of The Future (ELF)”.

Tema ini membahas pengelolaan sampah. Pembicara kali ini adalah Mas Zulfikar sebagai Co-Founder Waste for Change. Tujuan utama diadakannya OASIS tahun ini adalah untuk membangun aware mahasiswa terhadap keberadaan sampah khususnya keberadaan sampah yang ada di Universitas Bakrie. Mas Zulkfikar yang kerap dipanggil mas Ijul membuka seminar dengan perkenalan tentang kabut peradaban hingga sustainable development. Tidak hanya itu, sebelum membahas materi penanganan sampah, mas Ijul memperlihatkan suatu artikel yang berjudul “The Toughest Place to be a Bigman”. Artikel itu menceritakan tentang kehidupan tukang sampah di London yang dibawah ke Indonesia. Peserta sangat antusias mendengar cerita seorang tukang sampah di London yang dibawah ke Indonesia untuk merasakan bagaimana jadi tukang sampah di Indonesia.

Tidak kala penting, mas Ijul mengajarkan tentang lima sub sistem pengelolaan sampah yang yang menjadi dasar pengetahuan dalam pengelolaan sampah, yaitu: Peraturan, Kelembagaan, Strategi Pembiayaan, Teknis Operasional, Peran Serta semua pihak. Dalam seminar ini, peserta yang hadir terdiri dari berbagai latar belakang program studi. Mas Ijul tidak hanya memaparkan pengelolaan sampah dari segi teknikal, namun lebih dari itu, Mas Ijul memberikan sharing bagaimana membangun sebuah bisnis dari sampah. Hal yang menarik adalah mas Ijul mengatakan bahwa profit yang dapat dihasilkan dari bisnis sampah tidak hanya dari segi ekonomi namun dari segi ekologi. Sungguh luar biasa bukan? Melalui seminar ini, mahasiswa dapat mengetahui bahwa sampah juga bisa jadi uang.

Selain itu, mas Ijul mengajarkan kepada peserta bagaimana peduli lingkungan itu dapat dituangkan dalam tindakan sederhana, seperti: menghabiskan makanan, menempatkan sampah pada tempat yang benar, membangun komitmen pribadi dalam melaukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).



Acara OSIS kali ini terbilang cukup luar biasa karena seminar ini tidak hanya mendidik secara akademik, wirausaha, namun acara ini berhasil membangun paradigma mahasiswa untuk lebih aware terhadap sampah sekitar. Di akhir acara ini, mas Ijul sebagai pembicara pada seminar OASIS di beri langsung plakat oleh Bapak I. Made Brunner selaku Ketua Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Bakrie lalu dilanjutkan dengan pemberian sertifikat oleh Nida Nafila sebagai ketua HMTL-UB.