Jakarta (27/11)-Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Dr.agr. Wahyudi David, M.Sc. yang juga tim peneliti AOI (Aliansi Organis Indonesia) dan peneliti ISOFAR (The International Society of Organic Agriculture Research) memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Standar Nasional Indonesia (SNI) Beras Organik Multikualitas: Peluang dan Tantangan Hadapi MEA” di Ruang 1 dan 2 Universitas Bakrie.

Acara Diskusi Hasil Riset Multikualitas Beras Organik ini terselenggara atas kerjasama Universitas Bakrie dengan AOI yang bertujuan untuk mensosialisasikan hasil riset SNI Multikualitas beras organic dan adanya masukan dan tanggapan atas hasil riset SNI Multikualitas beras organik dari para pihak terkait dan publik. Wahyudi David menjelaskan latar belakang penelitiannya yaitu adalah Indonesia merupakan masyarakat dengan konsumsi beras terbesar di Indonesia, oleh karena itu permintaan akan beras organic sangat tinggi, contohnya pada tahun 2014 ekspor beras organic mencapai 100 ribu ton. Perubahan gaya hidup juga mempengaruhi permintaan dalam negeri, dengan SNI Multikualitas Beras Organik dapat melindungi petani, pedagang dan konsumen. Berdasarkan penelitian dari Wahyudi David, beras organic ini harus dibuat varian produk dan harga. Varian produk dapat dibuat berdasarkan kualitas dari beras organic itu sendiri. Persoalannya belum ada bahasa yang sama antara pedagang dan petani tentang perbedaan kualitas dan berapa perbedaan minimal harga produk. Persoalan ini dapat dijawab dengan menerapkan HPP (harga Pembelian Pemerintah) multikualitas. Panduan penerapannya dituangkan dalam SNI multikualitas sehingga ada panduan jelas jaminan harga menurut mutu kualitas gabah/beras petani. Dan juga diharapkan akan menarik petani untuk menghasilkan gabah/beras yang berkualitas dengan cara memperbaiki input produksi. Selain Dr.agr. Wahyudi David, M.Sc., tim peneliti AOI lainnya, Agung Pratowo dari Biocert juga mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Pentingnya SNI Multikualitas Beras Organik dalam Menghadapi MEA dan ASOA”. Beliau menyebutkan SNI Multikualitas beras organic diharapkan dapat harmonisasi deangan ASOA (ASEAN Standard for Organic Agriculture) sehingga dapat membantu penerimaan produk beras organic di pasar ASEAN. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kompetisi produk organic Indonesia saat berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).