Sejalan dengan visi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan (Prodi ITP) Universitas Bakrie, yaitu menghasilkan sarjana yang berjiwa technopreneur dengan keahlian ilmu dan teknologi pangan, Prodi ITP memiliki sejumlah mata kuliah yang berkaitan dengan bidang kewirausahaan dalam kurikulum operasional. Salah satunya adalah mata kuliah Pengantar Kewirausahaan. Mahasiswa tidak hanya diberikan teori semata, tetapi mereka diberi kesempatan untuk menggali sebanyak-banyaknya potensi yang mereka miliki melalui simulasi bisnis dan tentu saja belajar dari para praktisi bisnis.

Beberapa waktu lalu telah dilakukan simulasi bisnis, hal ini merupakan implementasi dari bahasan ‘Berorientasi pada Tindakan’. Mahasiswa diberi modal sebesar lima puluh ribu rupiah, dalam tempo satu minggu mereka harus melakukan aktivitas berjualan serta harus mengembalikan modal tersebut secara utuh tanpa terkecuali. Manfaat yang ingin dipetik dari aktivitas ini adalah bagaimana melakukan manajerial dalam berkelompok, menentukan produk yang akan dijual, mengatur waktu dan modal yang ada agar bisa dipergunakan secara efektif dan efisien, belajar ‘malu’ untuk menawarkan dagangannya ke calon konsumen. Tanggal 25 Maret 2014 lalu masing-masing kelompok kemudian mempresentasikan kegiatannya, mendiskusikan serta mengevaluasi apa saja yang mereka jalani. Mahasiswa ITP melakukan presentasi simulasi bisnis Selain itu, hal yang tak kalah menarik adalah sharing session bersama praktisi bisnis. Setidaknya hal ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu semester. Di sini mahasiswa dapat berkenalan lebih dekat dengan para entrepreneur, mengenali sepak terjangnya dan dapat bertanya apapun dalam sesi diskusi. Pada tanggal 29 April 2014 kemarin berlangsung sharing session bersama Pak Robbi Suwandi, beliau memberikan pengarahan mengenai aspek-aspek kewirausahaan di bidang teknologi pangan serta bagaimana menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak di bangku kuliah. Hal yang menarik yang beliau sampaikan adalah menjadi mahasiswa bukanlah halangan untuk memulai suatu usaha, karena pada saat inilah waktu yang tepat untuk berlatih dan menempa diri menjadi pelaku usaha. Sebagaimahasiswa yang ingin pandai berwirausaha harus bisa mengefektifkan waktu belajar di kelas, sehingga tetap bisa berprestasi di kelas dan usaha pun bisa tetap berjalan. Sharing session bersama Bapak Robbi Suwandi Pemilik Fanjai Nugget, Pak Ahmad Efendi pun menjadi salah satu pembicara dalam sharing session bertemakan ‘Rahasia bisnis frozen food’ 6 Mei 2014 yang lalu. Hal yang menarik adalah beliau berbagi pengalaman saat pertama kali memulai bisnisnya hingga akhirnya bisa sukses memproduksi nugget berbahan dasar jamur. Para mahasiswa sangat antusias bertanya pada sesi tanya jawab. Diskusi yang dibahas diantaranya mengenai permodalan, proses produksi, pemilihan kemasan untuk produk frozen food, perekrutan karyawan, proses perizinan halal MUI, dinas kesehatan, dan lain-lain. Perjalanan usaha yang dialami Pak Ahmad bukanlah tanpa perjuangan, beliau memulai usaha dengan modal yang terbatas, namun berhasil membangun jaringan pertemanan sebaik mungkin sehingga persoalan yang terjadi selama membangun bisnis dapat dengan mudah terselesaikan.