Fauziyyah Ariffa, mahasiswi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie baru saja meraih Juara 2 kategori 3-Minutes Thesis Presentation (S1) dalam kegiatan ITS Technovation Festival. Pengumuman Pemenang dipublikasikan melalui media sosial Instagram @its_lustrum12 pada Selasa, 3 November 2020 lalu.

Awalnya, ia mengikuti kegiatan tersebut berdasarkan rekomendasi dan dukungan dari Dosen ITP Universitas Bakrie, yakni Ardiansyah, Ph.D.

Topik yang Fauziyyah angkat untuk mengikuti perlombaan tersebut berasal dari tugas akhir yang ia buat, yaitu analisis senyawa non-volatil pada bekatul Inpari 30 dan Cempo Ireng dengan fermentasi dan tanpa fermentasi. Produksi padi di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 59,60 juta ton gabah kering giling dan 5-8% nya adalah bekatul yang merupakan hasil samping dari penggilingan padi.

Bekatul sendiri dikenal sebagai limbah dan umumnya digunakan sebagai bahan pakan atau kosmetik, padahal bekatul mengandung berbagai komponen bioaktif bagi tubuh. Hasil dari senyawa-senyawa pada bekatul memiliki manfaat bagi tubuh manusia, seperti meningkatkan sistem imun, sistem peredaran darah, sistem pencernaan, berpengaruh pada sintesis hormon, kemopreventif dan bertindak sebagai anti diabetes. Selain itu, bekatul dengan fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa baru yang juga memiliki dampak positif bagi tubuh manusia.

Tentunya pengalaman yang Fauziyyah dapatkan dari kegiatan ini sangatlah berkesan. Ia senang dapat menyampaikan ilmu baru kepada masyarakat.

“Hal yang paling berkesan adalah dimana saya dapat menyampaikan ilmu baru kepada masyarakat mengenai senyawa-senyawa non-volatil yang ada pada bekatul dan manfaat senyawa-senyawa tersebut bagi manusia, sehingga meningkatkan kesadaran bahwa bekatul bukanlah limbah tetapi bahan yang berfaedah. Sehingga dikemudian hari pemanfaatan bekatul sebagai bahan pangan lebih banyak diproduksi dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada teman-teman untuk terus berpikir positif dan jangan pernah takut untuk mengikuti berbagai perlombaan, menang dan kalah bukanlah tujuan, tetapi bagaimana kita bisa membuat suatu karya atau berkontribusi dalam bidang pengetahuan dengan menyampaikan ilmu baru kepada masyarakat.