Pada hari Senin 1 April 2013 yang lalu, mahasiswa program studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie (ITP-UB), dengan didampingi para dosen, melakukan Field Visit Program ke pabrik minuman Yakult (PT. Yakult Indonesia Persada) di desa Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Kunjungan ini adalah bagian dari mata kuliah mikrobiologi dasar yang tengah berjalan di semester genap.

Rombongan ITP disambut oleh pihak PT. Yakult pada pukul 11.00. Acara dilanjutkan dengan pengamatan langsung tahapan proses produksi minuman Yakult. Melalui koridor berlapis kaca, rombongan dapat melihat proses produksi yang dilakukan di ruang produksi yang steril. Terlihat tangki-tangki besar, pipa-pipa panjang, mesin-mesin otomatis, serta konveyor yang tersusun membentuk rangkaian proses yang berkesinambungan. Pemandu tour menjelaskan setiap tahapan serta fungsi alat-alat yang digunakan dalam proses produksi kepada peserta kunjungan. Setelah melihat proses produksi, rombongan dijamu di aula lantai dasar untuk mendengarkan presentasi resmi dari pihak PT. Yakult. Dalam presentasi yang disampaikan oleh Bapak Jaya dari Public Relation PT. Yakult, dijelaskan mengenai sejarah minuman Yakult, perkembangannya di seluruh dunia, serta kiprah dan perjalanannya di Indonesia. Sesi presentasi dilanjutkan dengan tanya-jawab yang disambut dengan antusias oleh para mahasiswa. Acara ditutup dengan penyerahan cendera mata dari pihak ITP UB kepada PT. Yakult dan diakhiri dengan foto bersama. Kunjungan ke UKM Waroeng Coklat Perjalanan dilanjutkan ke Kota Bogor, tempat di mana produsen makanan coklat bertajuk “Waroeng Coklat” berada. Kunjungan kedua merupakan bagian dari mata kuliah Pengantar Kewirausahaan. Tujuan kunjungan kali ini adalah untuk mengetahui usaha kecil dan menengah yang telah mendapatkan izin resmi dari Dinas Kesehatan Kota Bogor sebagai Industri Rumah Tangga. Gambar 1. Mahasiswa menikmati sajian coklat Setibanya di lokasi, rombongan ITP disambut dengan hangat oleh Ibu Yanti , pemilik usaha Waroeng Coklat, dan tidak lupa disuguhi hidangan coklat yang lezat. Ibu Yanti memulai usaha Waroeng Coklat sejak tahun 2002. Di sini beliau mengolah coklat-coklat batangan keluaran pabrik menjadi aneka ragam bentuk dan rasa makanan coklat, seperti praline, chocolate bar, chocolate ball, dan sebagainya. Gambar 2. Produk-produk Waroeng Coklat Produk-produk Waroeng Coklat sudah tersebar luas di berbagai toko, khususnya toko khas oleh-oleh, di antaranya gerai Serambi Botani Kota Kasablanka dan Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Di awal kunjungan, Ibu Yanti menjelaskan mengenai seluk-beluk usaha yang dijalankannya, meliputi sejarahnya, tantangan yang dihadapinya, serta buah kesuksesan yang telah didapatkannya. Salah satu tips memilih bisnis dari beliau adalah menjalankan usaha berdasarkan bidang yang diminati, seperti halnya Ibu Yanti sendiri yang hobi membuat makanan coklat. Gambar 3. Foto bersama di UKM Waroeng Coklat Selanjutnya Ibu Yanti memperlihatkan proses produksi makanan coklat. Dengan menggunakan teknik yang cukup sederhana, proses produksi tetap dijalankan dengan memperhatikan aspek higienis dan keamanan pangan. Selama kunjungan berlangsung, mahasiswa sangat antusias berdiskusi dengan Ibu Yanti perihal wirausaha maupun pembuatan makanan coklat. Di akhir acara, Bapak Ardiansyah selaku Ketua Program Studi ITP menyerahkan cendera mata UB kepada pihak Waroeng Coklat. Dan acara pun ditutup dengan foto bersama.