Jakarta, 10 Maret 2022 - Kegiatan Guest Lecture Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie kali ini dihadiri oleh Wahyu Dwi Saputra, S.TP., M.Agr., lulusan dari Tohoku University Jepang, dan juga sebagai Dosen di Universitas Gadjah Mada. Lecture Contents kegiatan ini terdiri dari pengenalan regulasi fungsional makanan-makanan sehat di Jepang, mengenal lebih jauh tentang fungsi dari vitamin secara umum, dan beliau juga turut menyampaikan hasil risetnya mengenai fungsi baru dari Vitamin K serta substansi atau zat yang hampir sama dengan kandungan yang ada di Vitamin K.
Makanan sehat dapat kita peroleh dari kandungan-kandungan vitamin atau gizi yang ada di dalamnya, yang mana tujuan dari pemerhatian lebih pada vitamin atau gizi ini adalah untuk menciptakan produk-produk pangan yang sehat, yang layak dikonsumsi sehari-hari dan mampu memberikan efek kepada manusia. Pak Wahyu menyampaikan bahwa Jepang merupakan negara pertama yang memiliki regulasi baku terkait dengan produk pangan fungsional, dan memiliki beberapa kandungan pangan yang secara umumnya hanya digunakan di negara tersebut. Alasan Jepang menjadi negara pencetus regulasi ini adalah dikarenakan para ahli gizi di sana ingin mencari fungsi baru dari pangan, selain sebagai pemenuh kebutuhan zat gizi yaitu untuk mendukung dan mempertahankan status kesehatan yang baik serta mengurangi resiko munculnya sebuah penyakit.
Hasil dari penerapan regulasi baku terkait dengan fungsional makanan sehat di Jepang adalah pada akhirnya terdapat label FOSU (Foods for Specified Health Uses) yang sudah disetujui oleh Kementerian Kesehatan Jepang, yang dapat ditemukan diberbagai tempat perbelanjaan makanan di Jepang itu sendiri. Selain FOSU, Jepang juga memiliki label FNFC (Foods with Nutrient Function Claims). FOSU dan FNFC memiliki perbedaan, yang mana label FOSU sendiri perlu mendapatkan klaim langsung dari pemerintah, karena sebelumnya bukan merupakan zat gizi yang umum dipelajari, sementara FNFC adalah produk yang dimaksudkan bekerja sebagai suplemen yang terfokus pada asupan makanan sehari-hari.
Pak Wahyu menyampaikan, harapannya, dengan diadakannya kegiatan Guest Lecture pada hari ini, Mahasiswa Ilmu Teknologi Pangan Universitas Bakrie mampu lebih memahami tentang apa saja kandungan gizi yang sudah terintegrasi maupun yang masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. Serta beliau turut menyampaikan pesan, bahwa menjadi seorang Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan ini tidak sesederhana menjadi Mahasiswa yang hanya belajar soal teori, tapi bukti nyata keberhasilan seorang Mahasiswa ini sendiri adalah ketika mampu berdampak dan ketika mampu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan terkait makanan sehat dan terkait penelitian serta pengembangan gizi dan vitamin yang sedang berlangsung kedepannya.