Selasa 29 Januari 2013 yang lalu delegasi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan (Prodi ITP) Universitas Bakrie menghadiri acara Launching of Product Development and Management Association (PDMA) Indonesia, bertempat di kampus PPM Manajemen, Menteng, Jakarta Pusat.
Keikutsertaan Prodi ITP, Universitas Bakrie pada acara ini dirasa sangat penting dalam rangka pengembangan kurikulum operasional yang ada di Prodi ITP. Mata kuliah Pengembangan Produk Baru akan diberikan pada semester 7 dengan bobot 2 SKS. Diharapkan dengan adanya pengajaran mata kuliah ini, mahasiswa Prodi ITP dibekali tentang ilmu dan seni dalam pengembangan dan inovasi produk baru, khususnya produk pangan.
PDMA Indonesia merupakan organisasi yang mewadahi stake holder di berbagai bidang yang menjalankan fungsi product development (pengembangan produk) dan inovasi. Peserta yang hadir dalam acara tersebut didominasi praktisi industri pangan, selain itu terdapat pula kalangan akademisi dan peneliti.
Sebuah pertanyaan menggelitik, apakah manajemen produk baru itu seni atau ilmu? Sebetulnya manajemen produk baru merupakan cabang dari ilmu pemasaran yang berkembang pesat sejalan dengan perkembangan inovasi dalam ranah bisnis. Selain ilmu, manajemen produk baru juga bisa disebut sebagai seni karena sesekali menggunakan intusi dan pengalaman pribadi sang manajer. Dapat disimpulkan bahwa manejemen produk baru dapat dikatakan sebagai kombinasi dari ilmu dan seni, dimana kmbinasi antara keduanya saling melengkapi dan mendukung keputusan untuk melahirkan produk baru yang dapat diterima oleh konsumen atau pasar.
Gambar 1. Dr. Allen Anderson saat memberikan presentasi pada sesi pertama
Sesi pertama dari launching ini diisi oleh Dr. Allen Anderson yang merupakan wakil Presiden PDMA Asia Pasifik. Dalam presentasinya, Dr. Allen menjelaskan tentang praktek pengembangan produk serta profesi yang menjalani fungsi pengembangan produk. Tidak ketinggalan, Allen juga memperkenalkan PDMA sebagai organisasi internasional yang telah lama berkiprah di negara-negara barat. Sedangkan di kawasan Asia Pasifik, Indonesia merupakan negara kelima setelah Cina, Korea Selatan, India, dan Singapura yang telah meresmikan organisasi PDMA di tingkat nasional.
Kemudian, sesi kedua menampilkan presentasi dari Adhi S. Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia. Dalam presentasinya Adhi memberikan gambaran tentang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kaitannya dengan pentingnya inovasi di industri pangan. Lebih lanjut menurut Adhi, dalam sudut pandang bisnis dan industri pangan, Indonesia mendapatkan keuntungan berupa demographic bonus, yaitu tingginya jumlah populasi dan persebarannya yang luas, ini merupakan pasar potensial dari industri pangan.
Gambar 2. Ir. Adhi S. Lukman saat memberikan presentasi pada sesi kedua
Melalui launching ini, PDMA Indonesia menawarkan keanggotaan dari kalangan profesional, akademisi, bahkan mahasiswa. Beberapa manfaat yang didapat jika telah mendaftar sebagai anggota adalah kesempatan untuk mengikuti sertifikasi, koferensi, kompetisi riset tahunan, akses ke komunitas profesional se-dunia melalui jaringan PDMA, dan sebagainya. Keanggotaan ini bersifat tahunan dan terus dapat diperbaharui.