Jakarta-(21/12) Kehadiran Fadli Zon di Universitas Bakrie dalam mengisi kegiatan guest lecture sangat disambut baik oleh mahasiswa International Relations. Dengan seksama, mahasiswa mendengarkan Wakil Ketua DPR RI dalam menyampaikan materi parlemen dan perkembangan demokrasi di Indonesia.
Menurutnya, sistem demokrasi di Indonesia semakin mahal, mahal biayanya. Gejala yang membuat demokrasi semakin mahal, karena sistem demokrasi Indonesia bersifat liberal, one way one vote dan seperti pasar bebas. Akibatnya dalam jangka panjang dikhawatirkan demokrasi ini akan menjadi permainan orang yang memiliki uang. Disamping itu, Fadli juga menyimpulkan pandangan social capital menurut Bourdieu itu menentukan, semakin besar sosial kapital harga biaya demokrasinya, biayanya akan semakin rendah. Seperti halnya tokoh selebritas yang mendaftarkan di partai politik sebagai calon pemilihan legislatif akan lebih mudah dikenal masyarakat. Mengingat, sering kali tampil di layar TV, sehingga banyak masyarakat sudah mengenalinya. Begitu pula, tokoh agama, pendeta dan lainnya yang sudah memiliki modal social capital. Sebagai praktisi di bidang politik, Fadli berpendapat bahwa selain dampak demokrasi liberal tidak hanya menyebabkan demokrasi yang semakin mahal, akan ada juga kecenderungan interpensi dari kelompok kapital. Dengan demikian, sebagai masyarakat juga perlu pemahaman mengenai politik untuk dapat mengawasi kegiatan politik di negeri ini. Fadli juga menyinggung praktik politik di Indonesia melalui pertanyaannya kepada mahasiswa. “Apakah partai politik di Indonesia itu bersih atau kotor?”, ujarnya. Namun Fadli kembali menjelaskan bahwa politik itu tidak ada yang kotor dan bersih itu tergantung pada tujuannya. Karena secara teori, politik merupakan wadah bagi kumpulan individu yang memeiliki tujuan sama yaitu untuk melakukan suatu perubahan yang lebih baik. Begitu banyak pemaparan yang disampaikan tetap membuat mahasiswa antusias dalam mendengarkan pandangan dari praktik politik ini. Hal ini dikarenakan selama acara berlangsung, Fadli Zon sangat pandai untuk menciptakan interaksi dengan mahasiswa yang hadir, sehingga mahasiswa pun ikut terhanyut dengan pembahasan yang dipaparkannya.