Tidak selamanya belajar harus di kampus. Lingkungan masyarakat juga dapat menjadi tempat yang ideal bagi mahasiswa untuk mempraktikkan teori dan konsep yang telah didapat, sebelum mereka meraih gelar S1. Bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, untuk bisa mempraktikkan teori dan konsep di lingkungan masyarakat, mahasiswa tidak perlu menunggu sampai kuliah tingkat akhir.

Dengan mengusung metode pembelajar experiential learning mahasiswa sudah bisa turun ke masyarakat di awal – awal tahun perkuliahan, seperti yang dilakukan oleh mahasiswa peminatan Public Relations & Corporate Communications, mata kuliah Corporate Social Responsibility (CSR) & Community Development pada semester 5 lalu.

Mahasiswa memaparkan usulan program di hadapan Kepala Sekolah dan Komite di SD Madina Islamic School, Jakarta

 Untuk melengkapi tugas kuliah, mahasiswa dituntut untuk membuat program CSR untuk sebuah institusi. Mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok harus menjalankan rangkaian prosedur pembuatan program CSR, seperti melakukan pemetaan stakeholder dan kebutuhannya, merumuskan masalah, mengusulkan dan mengimplementasikan program, budgeting, dan evaluasi. Nanti usulan dari kelompok terbaik akan dipilih oleh institusi untuk dijalankan.

“Kami tidak ingin mahasiswa Ilkom UB hanya bagus secara teori dan konsep. Mereka juga harus bagus di eksekusi, turun langsung ke masyarakat karena di masyarakat mereka juga bisa mengasah soft skill mereka, seperti bekerja di bawah tekanan, kemampuan negosiasi dan sebagainya. Tujuannya biar mereka lebih siap saat lulus nanti,” jelas Mirana Hanathasia dosen mata kuliah CSR & Community Development.

Adalah Madina Islamic School, sebuah institusi pendidikan di wilayah Tebet Jakarta Selatan yang mendukung proses pembelajaran mahasiswa dan tertarik untuk mengimplementasikan usulan terbaik dari kelompok di kelas. Bisa dikatakan Madina Islamic School merupakan klien atau pengguna jasa tugas mata kuliah ini.

“Ide teman-teman mahasiswa sangat kreatif dan terstruktur. Mereka mampu menggali permasalahan dan menawarkan solusinya,” ujar Rangga Ahmad Kedaton, Kepada Sekola SD Madina Islamic School.

Selama menjalankan perkuliahan di lapangan, mahasiswa dihadapkan dengan segala situasi ril. Bertemu dengan beragam stakeholder dengan karakteristik berbeda dan mengalami hal-hal yang tidak dibayangkan sebelumnya.

Setelah menjalani proses perencanaan, pada April 2018, mahasiswa mata kuliah CSR & Community Development bersama dengan PROClub (klub mahasiswa peminatan public relations & corporate communications) mengimplementasikan kegiatan CSR Madina Social Walk, sebagai sebuah program yang diusulkan oleh mahasiswa untuk meningkatkan nilai kerjasama, berfikir kreatif, solidaritas, dan kepedulian siswa Madina Islamic School terhadap lingkungan.  (MIR)