Adbrand Club Universitas Bakrie mengadakan kegiatan bertajuk Marcom Week 2022: “Girls Empowerment: You Deserve Better” pada Sabtu, 19 November 2022 bertempat di kampus I Universitas Bakrie. Kegiatan ini menghadirkan dua tokoh perempuan yang aktif berkarya di bidangnya masing-masing sebagai narasumber, yaitu Maya Kornelia Musa (Founder @bewithyou.id) dan Dea Aulia Husein (Artis). Acara di awali dengan sambutan oleh Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, Ibu  Mirana Hanathasia, MMediaPrac, yang menyatakan “harapannya acara kita pada hari ini bisa menjadi inspirasi dan insight bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi, untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan berdaya saing di dunia industri”.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh ketua Adbrand Club, Anindya Setyawati yang menyerukan semangat bagi sesama teman mahasiswa, khususnya perempuan, untuk menjadi individu yang lebih baik, sesuai dengan tema kegiatan. Sesi berikutnya di isi dengan talkshow yang di pandu oleh mahasiswi Ilmu Komunikasi, Nita Khairina.

Para pembicara sepakat bahwa girls empowerment adalah kebebasan perempuan dalam memilih jalan hidupnya. Faktanya di luar sana, banyak perempuan yang masih stuck dan tidak memiliki suara untuk berkontribusi dalam hal yang ia pilih. Maya berkesempatan membagikan kisah hidupnya kepada para mahasiswa “Aku nggak lahir dari keluarga yang punya privilege, namun Ibu aku punya mimpi untuk memberikan pendidikan yang tinggi bagi anaknya. Disitu aku mulai bersemangat, aku bermanifestasi dengan menuliskan semua impian di dinding” Maya menambahkan “aku tercetak jadi pribadi yang visioner, dan mulai memikirkan step yang jelas untuk meraih mimpi. Sekarang berkat kerja keras itu, aku mulai berhasil mewujudkan satu persatu harapan itu” ungkapnya.

Faktor lingkungan sekitar juga menjadi dorongan dalam pemberdayaan perempuan. Menurut Dea, profesinya sebagai artis sekaligus seorang ibu, membuatnya mendobrak banyak batasan. “Hidup penuh pasang surut, kadang kita berada di puncak kesuksesan, namun tak menutup kemungkinan kita dapat juga gagal. Namun jangan sampai kita terlarut dalam suatu posisi yang stuck. Satu lagi, surround ourselves with positive vibes and people”.

Insecurity juga kerap menghantui para perempuan dalam beraktivitas. Tak jarang perempuan membandingkan dirinya dari kaca yang dibentuk oleh lingkungan sosial. Maya yang berprofesi sebagai aktivis di sosial media menyatakan, bahwa ia pernah hiatus selama satu tahun karena hate comment yang di lontarkan para netizen “akhirnya aku menemukan jawabannya dengan mengambil waktu untuk sendiri, dan mengesampingkan komentar negatif. Kita perlu sadari kapasitas kita, tidak semua komentar harus kita jawab”. Dea menambahkan, bahwa dirinya tengah berada di perjalanan mencintai diri sendiri. “Di industri hiburan tuh banyak banget tantangannya, kita dituntut sempurna secara appearance, skill, dan lain-lain. Tapi tetap aja, kita nggak bisa menyenangkan semua orang” ungkapnya.

 

Di akhir, para pembicara memberi kesumpulan bahwa sebagai perempuan, sudah saatnya kita ambil peran dengan mengembangkan potensi diri dan punya bigger purpose, karena apabila kita sebagai perempuan sudah merasa sejahtera, maka kita bisa memberi kontribusi besar terhadap lingkungan sekitar.