Universitas Bakrie, 8 Juni 2017 – Kebutuhan informasi menjadi bagian yang sangat vital diera serba digital saat ini. Jika saat ini masyarakat banyak mengakses berita melalui media online karena cepat dan efisien, namun faktanya sumber terlengkap bisa kita dapatkan dari Televisi (TV). Tayangan TV mempunyai kemampuan hipnotis yang bisa membuat penonton secara mengikuti adegan yang diperagakan pemainnya. Seperti kita ketahui, tidak sedikit tayangan yang disajikan di TV untuk anak-anak bermuatan kurang mendidik bahkan mengandung unsur- unsur pornografi, kekerasan, bahkan mistik. Meski sudah dibatasi dengan simbol berbeda, seperti: SU (segala umur), D (dewasa), R (remaja), BO (bimbingan orang tua), A (anak), namun nyatanya tayangan TV belum bisa tercapai sesuai segmentasi usianya.
Melihat fenomena yang sudah meluas ini, Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie bekerjasama dengan iNews TV menyelenggarakan kegiatan Literasi Media kepada mahasiswa Peminatan Jurnalistik. Kegiatan yang berlangsung Kamis, 8 Juni 2017 ini mengangkat topik Be a Smart Audiences: Understanding Television Influences and Effects, juga diikuti oleh seluruh mahasiswa semester II yang tengah menentukan peminatan, sehingga dengan adanya kegiatan ini mereka bisa lebih mengenal bagaimana kegiatan Jurnalistik.
Tidak hanya pemaparan tentang bagaimana menjadi penonton yang cerdas dalam menyaksikan tayangan TV, kegiatan Literasi Media ini juga mengajak Mahasiswa turut berpartisipasi untuk menjadi Reporter dan News Anchor dalam menyampaikan informasi. Antusias mahasiswa dalam kegiatan ini sejumlah mahasiswa yang berani mencoba untuk in frame, melakukan siaran langsung bersama dengan News Anchor iNews TV malam itu.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang 1 dan 2 Universitas Bakrie ini memaparkan bagaimana menjadi Penonton yang Cerdas, kegiatan ini juga mengadakan Coaching Clinic yang dipimpin langsung oleh salah satu News Anchor iNews TV, Pram Sendjaja. Dalam Coaching Clinic, Pram mengajarkan bagaimana persiapan siaran di TV, seperti humming (bersenandung melatih vocal), senam mulut hingga praktik melemaskan tubuh agar tidak kaku saat berhadapan di depan kamera.
Diharapkan, kegiatan positif ini tidak hanya membantu mahasiswa melek media untuk menjadi penonton cerdas tetapi juga memunculkan minat dan bakat mahasiswa untuk menjadi bagian dari instansi Media sesuai dengan passion yang mereka miliki.
