Jakarta-(13/12) Program Studi Akuntansi menghadirkan dua pembicara dalam kegiatan guest lecture kali ini. Pemaparannya mengenai standar audit dalam bentuk tanggung jawab auditor terkait kecurangan dalam suatu audit atas laporan keuangan oleh Drs. Yanuar Mulyana, Ak. CPA dan Drs. Riza Risaman, Ak. CPA berdasarkan pemahaman, penerapan dan pengalaman praktik.

Sebagai auditor, pelaksana audit bertanggung jawab untuk memperoleh keyakinan dalam melihat laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan. Karena keterbatasan bawaan suatu audit, maka selalu ada risiko yang tidak terhindarkan bahwa beberapa kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan mungkin tidak akan terdeteksi, walaupun audit telah direncanakan dan dilaksanakan dengan baik. Salah satu kecurangan auditor biasanya dipicu dengan kondisi pengabaian pengendalian oleh manajemen, meskipun tampak beroperasi dengan baik namun sebetulnya tidak. Selain itu, penyalahgunaan aset yang mencakup pencurian aset entitas dan sering kali dilakukan oleh karyawan dalam jumlah yang relatif kecil dan tidak material. Namun, hal tersebut juga dapat melibatkan manajemen yang biasanya lebih dapat menutupi atau menyembunyikan penyalahgunaan dengan cara yang lebih sulit untuk terdeteksi. Dalam menentukan entisitas yang akan diaudit merupakan pilihan. "Jika ingin melakukan audit yang aman, tidak komplek, pilihlah entisitas kecil. Semakin besar entisitas, maka menetukan kompleks yang akan dihadapi", ujar Pak Yanuar Penerapan dan pengalaman praktik yang dipaparkan mengarahkan cara pemilihan pangsa pasar dengan audit yang rendah. Berdasarkan hal tersebut maka karakteristik entitas tidak kompleks. Dalam penerapan SA 240 dalam praktik perlu dilakukan identifikasi dan penilaian risiko atas kecurangan akan sangat tergantung kepada kompleksitas dari entitas yang akan diaudit. Semakin kompleks suatu entitas akan diperlukan usaha yang lebih besar dalam proses penilaian risiko. Melalui kegiatan ini, narasumber memiliki harapan kepada mahasiswa karyawan sebagai regenerasi audit yang dapat menjalankan profesinya dengan baik berdasarkan peraturan yang ditetapkan. Karena high risk high return. Semakin besar risiko yang akan didapat maka akan semakin besar pula keuntungan yang akan didapat.