Pusat Studi Geopark Universitas Bakrie (PSG U-Bakrie) pada Bulan Juli 2021 menjadi salah satu penerima hibah partisipasi masyarakat dalam GNRM yang dikelola oleh Kemenko PMK dan Forum Rektor Indonesia (FRI). Sebagai penerima hibah, PSG U-Bakrie mengusung tema kegiatan Geopark Bangkit: Aksi Gotong Royong Generasi Muda dalam Pengembangan Geopark Indonesia. Tema ini kemudian dimanifestasikan dalam rangkaian Festival Geopark Indonesia Bangkit yang berkolaborasi dengan Badan Pengelola Belitong UGGp, Bappenas, dan Belitong Youth Geopark Community.

Kick-off Festival Geopark Indonesia Bangkit telah terlaksana pada Minggu, 22 Agustus 2021 dalam format Virtual Talkshow. Walaupun covid-19 memberikan tekanan ekonomi yang sangat besar bagi sektor pariwisata, namun pandemi juga menghadirkan sejumlah peluang bagi pengembangan destinasi wisata berbasis alam, salah satunya melalui pengembangan Ekowisata Geopark. "Universitas Bakrie ingin mengirimkan pesan kepada seluruh pemangku kepentingan, bahwa pengembangan Geopark memainkan peranan yang sangat vital bagi kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi nasional" ucap Rektor Universitas Bakrie, Prof. Sofia W Alisjahbana dalam sambutannya.
Turut hadir pula Dr. Togu Pardede (Koordinator Pengembangan Geopark BAPPENAS RI) dan Ir. Dyah Erowati (Inisiator Belitong Geopark) yang menyatakan bahwa kita patut bersyukur atas warisan alam dalam bentuk keunikan geologi yang dianugerahkan di Indonesia dalam sambutannya Dr. Togu dan Ir. Dyah Erowati berharap rasa syukur tersebut dapat terimplementasikan dalam semangat gotong royong pemuda-pemudi bangsa dalam menjaga potensi Geopark.
Rangkaian pertama Festival Geopark Indonesia Bangkit ini dimeriahkan dengan special performance tarian Tortor Pangurason sebagai simbol penyucian diri dan keseimbangan yang dibawakan oleh Stela Angelica (Youth of Toba Caldera UGGp). Masuk ke acara inti, yaitu virtual talkshow yang di moderatori oleh Tri Wibowo (Anggota Public Relations IGYF) membahas bagaimana peranan anak muda dalam pembangunan Geopark di daerah masing-masing dengan topik “Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang! Gotong Royong Membangun Geopark” dengan narasumber Arry Adistya Yoga, yang merupakan pemuda daerah Belitung. Ary menyatakan bahwa Geopark merupakan salah satu wujud syukur atas kepemilikan dari apa yang ada di bumi ini. Penting bagi para pemuda Indonesia untuk bersama-sama berjalan dalam harmoni dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutannya.
Selain itu, Melani Priscilla Mokonio (Penggiat Sosial Institut Mosintuwu), narasumber kedua yang mewakili daerah timur Indonesia dalam menekankan “anak muda punya energi yang besar dan pemikiran yang sangat terbuka, ini merupakan momen kita untuk peduli dan mencintai potensi yang ada di lingkungan sekitarnya melalui berbagai cara, salah satunya dari jalur konservasi”.