Kementrian Riset Teknologi , dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti) mengalokasikan dana riset perguruan tinggi sebesar Rp 1,29 triliun di tahun 2018, meningkat 22% bila dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 1,03 triliun. Sebanyak 22 proposal penelitian yang diajukan oleh Universitas Bakrie telah lolos seleksi dan mendapatkan hibah Dikti.
Dikutip dari Media Indonesia (17/1), Menristek Dikti M Nasir berpesan hasil riset sebaiknya jangan berhenti pada publikasi ilmiah, melainkan juga bisa dihilirisasi menjadi produk yang menyejahterakan masyarakat. “Riset bukan hanya untuk publikasi, menghasilkan kekayaan intelektual atau purwarupa saja. Tetapi perlu ditindaklanjuti untuk kesejahteraan masyarakat.”
Hal ini selaras dengan judul-judul penelitian yang diajukan oleh dosen-dosen Universitas Bakrie. Penelitian tersebut difokuskan pada kegiatan yang mampu mengurangi masyarakat tersisih, serta untuk pengembangan martabat manusia dan kelestarian sumber daya alam sebagai bentuk penghiliran hasil penelitian yang dapat langsung diaplikasikan ke masyarakat.
Salah satunya mengangkat potensi Ekowisata di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan dengan Pembentukan Strategi City Branding oleh Dosen Ilmu Komunikasi, Eli Jamilah Mihardja, Ph.D., atau dari segi kesehatan dengan Mengembangkan Sistem Pengelolaan Limbah Medis B3 di Pusat Kesehatan Masyarakat Kota Depok oleh Sirin Fairus, STP, MT. Sementara dari segi infrastruktur selaras dengan Program Nawacita yang diusung oleh Presiden Joko Widodo diusung oleh Dosen Teknik Sipil yang merupakan Rektor Universitas Bakrie Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D. dengan judul penelitian Pendekatan Dinamis untuk Optimasi Desain Perkerasan Kaku Jalan Raya Akibat Beban Lalu Lintas untuk Mengurangi Biaya Pemeliharaan.
Proposal penelitian yang diajukan selain aplikatif juga inovatif semisal menghadapi era digital maka business model akan berubah secara fundamental hal ini juga difasilitasi dengan penelitian diseminasi teknologi tepat guna seperti penelitian yang diangkat oleh Dr. Siti Rohajawati, S.Kom., M.Kom dalam Pengembangan E-Mental Health Berbasis Knowledge Management dalam Mendukung Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).
Kolaborasi dunia riset khususnya yang applicable perlu terus didorong agar hasil penelitian bisa terserap dan bermanfaat, sementara sektor pariwisata masih menjadi riset yang paling diminati, namun yang berbasis teknologi masih sangat jarang, khususnya yang bisa direkomendasikan untuk para turis kelak bisa merasakan pengalaman lebih, tidak hanya pada saat berwisata, tapi pada saat pre-visit dan post-visit di Indonesia, penelitian tersebut telah menghasilkan program yang dinamakan Dwipa II+: Intelligent Tourist Recommender System Berbasis Ontology Dwipa yang telah diperkaya menggunakan enrichment methodology untuk pariwisata di Indonesia yang dilakukan oleh Dosen Prodi Informatika Guson P. Kuntarto, ST, Msc dan Irwan Prasetya Gunawan, ST, MEng, PhD.