Prestasi menggembirakan hadir dari Program Studi Teknik Sipil Universitas Bakrie, setelah salah satu Dosennya, yaitu Jouvan Chandra Pratama Putra, S.T., M.Eng meraih juara ketiga dalam Falling Walls Lab Jakarta 2020 pada September lalu. Dilansir dari wawancara DAAD Indonesia Newsletter, Jouvan menceritakan bagaimana perjalanannya dalam mendalami studi mengenai Sick Building Syndrome.

 

Hal ini berawal dari proyek akhir yang di inisiasi untuk meraih gelar Sarjana dengan mendalami teknologi green building dan modelling kualitas udara dalam ruangan. Gagasan tersebut tercetus setelah adanya observasi terhadap kebiasaan manusia pada era ini yang cenderung menghabiskan 90% waktunya untuk beraktivitas di dalam ruangan (indoor). Penelitian ini berlanjut saat menempuh Studi Master dengan Program Riset dengan menelaah hubungan antara gedung dan penghuninya, baik dari aspek engineering maupun medis hingga terwujud dalam studi Sick Building Syndrome (SBS).

Seringnya terlibat dalam penelitian serta publikasi menjadi suatu pengalaman sekaligus kesempatan bagi Jouvan untuk mengembangkan penelitiannya di masa mendatang. Terlebih ajang Falling Walls Lab ini merupakan forum internasional bagi inovator dari berbagai bidang yang menjadi motivasi bagi Jouvan untuk berbagi pengetahuan serta mendengar karya dari peserta lainnya.Walaupun tahun ini kegiatan berjalan secara online, namun tidak berarti mengurangi antusiasme finalis untuk berkompetisi, “tantangan dari presentasi online ialah menjaga perhatian audiens” salah satu solusinya ialah dengan memerhatikan intonasi suara, dan pemilihan kata-kata yang meyakinkan bagi penonton dan juri.

Keberhasilannya memenangkan juara ketiga merupakan suatu hal yang patut di apresiasi. Beragam konsep dari finalis disertai dengan solusi menarik membuat penilaian menjadi sangat kompetitif. “Falling Walls Lab merupakan ajang yang menarik bagi innovator untuk menuangkan pemikirannya. Ide-ide tersebut tentunya dapat dikembangkan melalui kolaborasi baik secara interdisiplin maupun multidisiplin bidang keahlian” pesan Jouvan bagi finalis tahun berikutnya pada penghujung wawancara.