Mengangkat tema air, Mahasiswa TLK mengadakan seminar "Apa yang Bisa Kita Lakukan Untuk Menghemat Air?". Seminar ini merupakan salah satu prasyarat untuk pendirian Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Universitas Bakrie. Bertempat di Ruang 1 Kampus Universitas Bakrie, seminar ini berlangsung dari jam 9.00-11.00. Selama kurang lebih 2 jam, para peserta disuguhi seminar interaktif dengan Pak Made Brunner sebagai narasumber. Suasana seminar pun dirancang seperti diskusi agar para peserta nyaman menyatakan pendapat masing-masing.
Seminar dibuka oleh sambutan oleh ketua acara, Ikhsan Hanif. Kemudian, acara mengalir dengan fakta-fakta mengenai air oleh Pak Made. Beliau memfokuskan awal diskusi pada fenomena global warming dan intrusi air laut di daerah pesisir seperti Jakarta. Global warming, seperti yang kita sama-sama ketahui, menyebabkan kenaikan muka air laut. Daerah ekuator seperti Indonesia, memiliki temperatur yang cukup tinggi sehingga air lebih cepat memuai. Efeknya, permukaan air laut menjadi lebih cepat meingkat dibanding daerah lain yang jauh dari garis ekuator. Masyarakat yang tinggal di pesisir cenderung mengebor air tanah sampai dengan kedalaman yang besar. Asumsinya, semakin dalam mengebor, semakin jernih air yang diperoleh. Akan tetapi faktanya, lapisan pemisah air laut dan air tanah akan tertarik oleh pengeboran tersebut. Hal ini menyebabkan yang tersedot oleh pompa air adalah air laut.
Nah, melihat dua fenomena tersebut, kita menjadi berpikir. Global warming dan intrusi air laut sudah terjadi, tidak ada hal signifikan yang bisa kita lakukan sebagai seorang individu untuk mencegah fenomena ini terjadi. Kita hanya bisa memperlambat terjadinya global warming. Sebagai seorang individu, ternyata ada beberapa hal kecil yang dapat kita lakukan. Mungkin kita tidak bisa memperlambat laju global warming, namun kita bisa melakukan serangkaian hal kecil untuk menghemat air. Mungkin awalnya kita berpikir, apa artinya hal kecil yang saya lakukan bagi dunia? Namun, bila satu orang dikali 1 milyar, misalnya, maka hal kecil ini menjadi hal yang signifikan.
Peserta dan Pak Made mencoba membuat daftar keperluan air yang digunakan dalam satu hari. Ternyata hasilnya cukup mengejutkan, 440 L/orang/hari! Angka ini jauh lebih tinggi dari rata-rata penggunaan air yang disarankan yaitu 100-200 L/orang/hari. Maka, para peserta pun bersama-sama mencari solusi bagaimana cara menghemat air dari setiap kegiatan yang dilakukan. Misalnya untuk mandi, kita bisa mengalirkan air ke selang untuk kemudian dipancurkan melalui gayung yang dibolongkan kecil-kecil. Gayung yang dibolongkan kecil-kecil ini bekerja seperti shower air. Mandi dengan gayung jauh lebih boros dibandingkan mandi dengan shower. Selain itu, semakin kecil butiran air, semakin efektif membersihkan badan.
Gambar 2 Penjelasan materi oleh Pak Made
Dari aksi-aksi kecil penghematan air tersebut, dihitung ulang penggunaan air per hari. Ternyata, angka 440 L/orang/hari dapat ditekan menjadi sekitar 150 L/orang/hari. Perubahan yang cukup signifikan ini bila dilakukan banyak orang, kita bisa bayangkan berapa jumlah air yang bisa dihemat. Kemudian, acara ditutup dengan pertanyaan-pertanyaan dari peserta.
Untuk mahasiswa TLK, ditunggu untuk Seminar berikutnya ya!