Andrew Citra Prasatya lulus dari Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie pada tahun 2015 dengan IPK 3,79. Saat ini Andrew menjabat sebagai Senior Content Marketer di perusahaan start up asal Malaysia, iPrice Group yang merupakan online shopping yang baru saja mendapatkan kucuran dana senilai 550 ribu dolar Amerika dari Asia Venture Group (AVG) untuk menjadi destinasi belanja online terbesar di Asia Tenggara.

Situs berita online internasional www.forbes.com merilis artikel dengan judul “How This Malaysian Startup Got Over 200 Pieces Of Free Media Coverage In Only Nine Months” yang memuat strategi PR yang digencarkan oleh iPrice dengan Andrew sebagai pionirnya. Dalam artikel tersebut Andrew berbagi kiat strategi Media Relations dan bagaimana mendapatkan publikasi gratis dari media dengan PR Value yang tinggi dalam waktu singkat.

Dalam artikel tersebut Andrew memaparkan lima strategi PR yang di ambil oleh iPrice yang dapat di aplikasikan oleh perusahaan start up manapun di dunia, langkah pertama yang dilakukan iPrice adalah menentukan media tiers berdasarkan demografi, mencakup nama-nama media yang berlokasi di Asia Tenggara diantaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina dan Hong Kong, selain itu mengidentifikasi jurnalis atau editor yang tepat, sehingga terbangun engagement dengan jurnalis di desk yang sesuai dengan core perusahaan, untuk kasus iPrice yang merupakan perusahaan e-commerce, jurnalis yang tepat adalah jurnalisk di desk startups business, e-commerce dan teknologi.

PR dituntut untuk membuat konten yang insightful dan memiliki news value yang tinggi, sehingga layak untuk dimuat di media, ““We will never only talk about how good we are, what service we offer and other boring things,” ujar Andrew. Dalam artikel tersebut disebut juga beberapa judul artikel tentang iPrice yang dimuat di 15 top media internasional dan di share oleh kurang lebih 5000 pengguna social media, beberapa judul artikel dan medianya diantaranya yaitu “Who in Southeast Asia pays the most for an iPhone 7?” (Tech In Asia), “Garena Rebrands as “Sea,” Secures $550M to Double Down on Indonesian E-Commerce” (Inc), “Why Grab is a cheaper option in Singapore” (Singapore Business Review) dan “Did you fall for these? April Fool’s 2017 best pranks and fake news” (Channel NewsAsia).

Timnya bahkan membuat sebuah penelitian mengenai apa yang sedang tren di dunia dan Asia Tenggara dengan menggunakan berbagai tools, seperti Google, laman website local bahkan based on ‘people’s talk’ apa yang sedang tren dan menjadi buah bibir di tengah masyarakat.

Selain itu berita yang dibuat juga disesuaikan dengan momentum berdasarkan peristiwa yang khusus, seperti contoh pada saat Apple me-launching iPhone 7 ketika media yang lain berlomba-lomba memberitakan dari segi keunggulannya, iPrice justru membuat artikel yang sama sekali berbeda, seperti “Rank countries based on the price of iPhone 7 in that country”. Selain itu artikel dilengkapi dengan infographic, interactive content dan video yang eye-catchy.

Dalam artikel tersebut Andrew memaparkan lima strategi PR yang di ambil oleh iPrice yang dapat di aplikasikan oleh perusahaan start up manapun di dunia, langkah pertama yang dilakukan iPrice adalah menentukan media tiers berdasarkan demografi, mencakup nama-nama media yang berlokasi di Asia Tenggara diantaranya IndonesiaMalaysiaSingapuraThailandVietnamFilipina dan Hong Kong, selain itu mengidentifikasi jurnalis atau editor yang tepat, sehingga terbangun engagement dengan jurnalis di desk yang sesuai dengan core perusahaan, untuk kasus iPrice yang merupakan perusahaan e-commerce, jurnalis yang tepat adalah jurnalisk di desk startups business, e-commerce dan teknologi.