Saya sangat gembira disaat menerima pemeberitahuan bahwa saya terpilih untuk menghadiri kegiatan ASEAN Youth Leaders Camp 2014 di Thailand. Terpilihnya saya untuk mengikuti program tersebut tidak lain dan tidak bukan juga dikarenakan dukungan yang nyata dari dosen-dosen Ilmu Politik dan juga Universitas Bakrie secara umumnya. Tanpa dukungan berupa bantuan nasihat serta bantuan rekomendasi dari dosen-dosen terkait, saya tidak yakin dapat menghadiri program tersebut.



AYLC 2014 adalah kegiatan camp yang dihadiri oleh 100 peserta dari seluruh 10 Negara ASEAN. Pada camp tersebut, para peserta mendapatkan pelatihan kepemimpinan melalui seminar-seminar, mendapatkan pembelajaran mengenai kebudayaan Thailand, pelatihan pembangunan diri, kunjungan ke pabrik sutra, kegiatan penanaman mangrove, community service, pembelajaran serta debat mengeani ASEAN Economic Community 2015, dan masih banyak lagi. AYLC adalah kegiatan dimana kami para peserta mendapatkan banyak sekali pengalaman dan pembelajaran namun semuanya dilaksanakan tidak begitu serius namun tetap mengenai sasaran.

AYLC adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan, mengingat melalui kegiatan tersebut, saya dapat bertemu pemuda-pemuda inspiratif dan hebat dari negara-negara ASEAN dan karena AYLC kami menjadi sebuah keluarga ASEAN yang sangat erat hubungannya. 11 hari kegiatan telah menumbuhkan persahabatan yang sangat erat diantara semua peserta bahkan juga dengan para panitia dan dosen-dosen Mahasarakham University. Persahabatan yang terjalin ini merupakan hal yang sangat penting, menurut saya, karena para pemuda di masa sekarang ini harusnya sudah benar-benar international oriented dimana pemuda harus dengan nyata mulai memberikan kontribusi internasional nya dan menjadi agen-agen hubungan baik antara Indonesia dengan dunia.

Dalam keseharian kegiatan kami, kami memulai aktifitas kami biasanya jam 7 pagi dengan sarapan bersama di kantin dormitori tempat kami tinggal. Pada kesempatan makan bersama seperti inilah biasanya interaksi persahabatan kami terjadi melalui perbincangan dengan peserta-peserta serta panitia. Lalu, setiap paginya untuk menuju lokasi kegiatan kami yang berbeda-beda, kami diberikan sepeda untuk dinaiki dengan teman satu kamar kami. Hal ini dilakukan untuk tujuan menciptakan budaya go green bagi para peserta dan meningkatkan tanggung jawab para peserta untuk mengatur dirinya sendiri supaya tidak terlambat datang ke tempat yang telah ditentukan.

Kegiatan harian kami biasanya berlansung hingga petang sekitar pukul 3 atau 5 sore. Dan setelah itu akan menjadi kegiatan bebas. Disinilah letak keistimewaan AYLC dari Mahasarakham University ini. Selain disela-sela seminar yang kerap kali diberikan ice breaking activities yang lucu, selesainya kegiatan, kami memiliki banyak waktu untuk berinteraksi bebas dengan peserta lain, dan disinilah momentum yang paling kami suka dan paling kami rindukan saat kami sudah pulang ke negara-negara asal. AYLC tidak membuat kami stress dengan kegiatan berat ataupun terlalu serius, AYLC masih memberikan kami waktu untuk mengeksplor Thailand dengan cara kami sendiri dan memberikan kami kesempatan untuk membangun persahabatan yang natural dengan para peserta.

Menurut saya, persahabatan lintas negara ini sangat penting untuk membangun jaringan yang makin luas. Dan itu sangat saya rasakan manfaatnya sekembalinya saya ke Indonesia setelah mengikuti kegiatan ini. Setiap harinya, kami dapat mengabiskan waktu dari petang hingga tengah malam untuk berkeliling ke tempat-tempat unik sekitar, berbincang-bincang dan bermain-main. Dan salah satu kegiatan perbincangan ringan yang sangat berkesan menurut saya adalah disaat kami sudah mulai membahas mengenai pemahaman agam kami, dan membahas mengenai kondisi negara-negara kami.

Pengalaman yang sangat berkesan adalah disaat ada beberapa teman Budha saya yang menanyakan mengenai Islam terhadap saya dan beberapa teman. Hal tersebut merupakan hal yang sangat menyenangkan karena mengetahui selama ini pemahaman mereka secara mayoritas sangatlah minim mengenai Islam dan cenderung melihat Islam dari kacamata yang sangat sempit dan terkadang negatif, namun karena AYLC inilah saya dan teman-teman memiliki kesempatan untuk meluruskan semua hal tersebut dan memberikan pemahaman agama-agama kami dengan lebih bersahabat dan benar. Hal-hal seperti inilah yang membuat kami menjadi keluarga yang besar dan saling tetap berkomunikasi dengan baik hingga sampai saat ini.

Jaringan keluarga AYLC sangat memberikan dampak positif untuk saya. Selain saya semakin sering mendapatkan informasi kegiatan internasional dari keluarga AYLC, saya juga memiliki pemikiran yang semakin terbuka dengan pemikiran-pemikiran yang berbeda dan lebih luas. Dan tidak lupa, karena peserta AYLC mayoritas adalah mahasiswa-mahasiswa hebat dari negara mereka masing-masing, keluarga AYLC kerap kali saling membantu satu sama lain dalam kegiatan akademik maupun non-akademik kami dengan memberikan bantuan pemahaman berdasarkan bidangnya masing-masing.

Saya sangat berterima kasih karena mulai dari peroses pendaftaran hingga keberangkatan, saya mendapatkan banyak sekali bantuan dari Prodi Ilmu Politik dan Universitas Bakrie secara keseluruhan hingga saya dapat merasakan pengalaman hebat ini. Hari-hari saya di AYLC dapat dikatakan sebagai pengalaman terbaik di hidup saya selama ini dikarenakan saya tidak hanya mendapatkan pengalaman internasional tetapi saya mendapatkan keluarga besar ASEAN yang telah membuka serta menyadarkan saya betapa para pemuda di luar sana itu hebat-hebat dan telah memotifasi saya untuk berkontribusi kepada masyarakat dan kepada dunia lebih banyak lagi.

 

Oktafia Rachmawati Putri

Global Studies/HI 2012